Pages

Friday, April 13, 2012

identitas nasional dan unsur-unsurnya



Identitas Nasional adalah ciri, tanda,  jati diri, sifat khas yang melekat pada suatu kelompok masyarakat, bangsa, atau negara yang membedakannya dengan kelompok lainya, yang kemudian melahirkan tindakan secara kolektif dan diikat oleh kesamaan-kesamaan baik fisik, seperti budaya, agama, dan bahasa maupun non fisik seperti keinginan, cita-cita, dan tujuan.
Unsur-Unsur Pembentuk Identitas Nasional
              
                  1.   Suku Bangsa
Suku Bangsa adalah golongan sosial yang khusus yang bersifat askriptif (ada sejak lahir), yang sama coraknya dengan golongan umur dan jenis kelamin. Identitas nasioanal dalam aspek suku bangsa adalah adanya suku bangsa yang majemuk. Di Indonesia, majemuk atau aneka ragamnya suku bangsa dimaksud terlihat dari jumlah suku bangsa lebih kurang 300 suku bangsa dan dialek yang berbeda. Populasinya menurut BPS adalah berjumlah 210 juta jiwa. Dari jumlah tersebut diperkirakan separuhnya atau 50% adalah suku bangsa etnis Jawa. Sisanya adalah suku bangsa yang mendiami wilayah Indonesia di luar Jawa seperti suku Makasar-Bugis (3,68%), Batak (2,04%), Bali (1,88%), Aceh (1,4%) dan suku-suku lainnya. Sedangkan suku bangsa atau etnis Tionghoa hanya berjumlah 2,8% menyebar ke seluruh wilayah Indonesia dan mayoritas mereka bermukim di perkotaan. Setiap suku mempunyai adat istiadat, tata kelakuan, dan norma yang berbeda, namun demikian beragam suku ini mampu mengintegrasi dalam suatu negara Indonesia untuk mencapai tujuan, yaitu masyarakat yang adil dan makmur.

                  2.   Agama
Identitas nasional dalam aspek agama adalah masyarakat agamis dan memiliki hubungan antarumat seagama dan antar umat beragama yang rukun. Bangsa Indonesia dikenal sebagai masyarakat yang agamis. Di samping itu, menurut UU no. 16/1969, negara Indonesia mengakui multiagama yang dianut oleh bangsanya, yaitu Islam, Katholik, Kristen, Hindu, Budha, dan Kong Hu Cu. Islam adalah agama mayoritas bangsa Indonesia. Indonesia merupakan negara multiagama, karena itu Indonesia dikatakan negara yang rawan akan integrasi bangsa. Untuk itu menurut Magnis Suseno, salah satu jalan untuk mengurangi resiko konflik antaragama, perlu diciptakan tradisi saling menghormati antar umat agama yang ada. Menghormati berarti mengakui secara positif dalam agama dan kepercayaan orang lain juga mampu belajar satu sama lain.)

                 3.   Kebudayaan
Kebudayaan adalah pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang isinya adalah perangkat-perangkat atau model-model pengetahuan yang secara kolektif digunakan oleh pendukung-pendukungnya untuk menafsirkan dan memahami lingkungan yang dihadapi dan digunakan sebagai rujukan atau pedoman untuk bertindak (dalam bentuk kelakuan dan benda-benda kebudayaan) sesuai dengan lingkungan yang dihadapi. Kebudayaan menurut ilmu sosiologi termasuk kesenian, ilmu pengetahuan, teknologi, dan adat istiadat. Kebudayaan sebagai parameter identitas nasional bukanlah sesuatu yang bersifat individual, tetapi harus milik bersama dalam suatu kelompok, artinya para warganya memiliki bersama sejumlah pola-pola berpikir dan berkelakuan yang didapat dan dikembangkan melalui proses belajar. Hal-hal yang dimiliki bersama ini harus menjadi sesuatu yang khas dan unik, yang akan ttap memperlihatkan diri di antara berbagai kebiasaan-kebiasaan pribadi yang sangat variatif.
Aspek kebudayaan yang menjadi unsur pembentuk identitas nasional adalah meliputi tiga unsur, yaitu: akal budi, peradaban (civity), dan pengetahuan (knowledge)
1)  Akal Budi
Akal budi adalah sikap dan perilaku yang dimiliki oleh suatu kelompok masyarakat dalam interaksinya antar sesam (horizontal) maupun antar pimpinan dengan staf, anak dengan orang tua (vertikal), atau sebaliknya. Bentuk sikap dan perilaku sebagaimana yang tersebut di atas adalah hormat-menghormati antar sesama, soapan santun dan tutur kata, dan hormat kepada orang tua.
2)  Peradaban (civity)
Perababan yang menjadi identitas nasional dapat dilihat dari beberapa aspek yang meliputi aspek ideologi, politik, ekonomi, sosial dan hankam.
3)  Pengetahuan (knowledge)
Pengetahuan merupakan bagian dari kebudayaan yang berisikan hal-hal yang telah diketahui manusia, yang diperoleh manusia dari rasa keingintahuan.

                  4.   Bahasa
Bahasa adalah identitas nasional yang bersumber dari salah satu lambang suatu negara. Bahasa adalah merupakan satu keistimewaan manusia khususnya, dalam kaitannya  dengan hidup bersama dalam msyarakat. Karena dengan bahasa membuat kita dapat berkomunikasi satu sama lain. Bahasa manusia memiliki simbol yang menjadikan suatu perkataan mampu melambangkan arti apa pun, sekalipun hal atau barang yang dilambangkan artinya oleh suatu kata tidak hadir di situ. Di Indonesia terdapat beragam bahasa daerah yang mewakili banyaknya suku-suku bangsa atau etnis, namun bahasa melayu dikenal sebagai bahasa penghubung berbagai etnis yang mendiami kepulauan nusantara. Selain menjadi bahasa komunikasi di antara suku-suku nusantara, bahasa Melayu juga menempati posisi bahasa transaksi perdagangan Internasional di kawasan kepulauan nusantara yang digunakan oleh berbagai suku bangsa Indonesia dengan pedagang asing. Pada tahun 1928 Bahasa Melayu mengalami perkembangan sangat pesat. Pada tahun tersebut Bahasa Melayu ditetapkan menjadi Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan bangsa Indonesia. Setelah kemerdekaan, Bahasa Indonesia ditetapkan sebagai bahasa nasional. Di Indonesia, bahasa adalah salah satu atribut bangsa selain sebagai identitas nasional.

No comments:

Post a Comment